TEKNIK PENGEMBANGAN BUDIDAYA KOPI DAN POTENSI BISNIS KOPI DI INDONESIA
1). Persyaratan Tumbuh
Persyaratan Tumbuh
tersebut dapat membantu dan memperoleh hasil produksi yang baik, adapun syarat
tumbuh yang harus diperhatikan, yakni; (1) Ketinggian tempat, pada umumnya kopi
di Indonesia dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat 700 m di atas
permukaan laut (dpl). Ketinggian tempat penanaman akan mempengaruhi juga dengan
citarasa kopi (2) Curah hujan dan Lahan, curah hujan harus sesuai untuk kopi
seyogyanya dengan 1500-2500 mm per tahun, dengan rata-rata bulan kering 1-3
bulan dan suhu rata-rata 15-25 derajat celcius dengan lahan kelas s1 dan s2.
(3) Bahan tanaman dan lingkungan tumbuh, syarata tumbuh ini sangat penting bagi
produktivitas kopi di Indonesia dengan menggunakan bahan tanam unggul yang
sesuai dengan tempat tumbuh kopi dan melakukan perbaikan lahan kopi. melakukan
2) Pembibitan dan Perbanyakan Bahan
Tanaman Kopi
Tanaman kopi dapat
diperbanyak dengan cara vegetatif menggunakan bagian dari tanaman dan generatif
menggunakan benih atau biji. Perbanyakan secara generatif lebih mudah dilakukan
karena cara itu sudah umum digunakan, lebih singkat untuk menghasilkan bibit
siap tanam dibandingkan dengan perbanyakan bibit secara vegetatif (klonal).
Kelebihan yang dimiliki perbanyakan kopi secara klonal sebagai berikut;
Ø Mempunyai
sifat yang sama dengan tanaman ketuanya
Ø Mutu
hasil seragam
Ø Memanfaatkan
dua sifat unggul batang atas dan batang bawah
Ø Memiliki
umur berbuah lebih awal
3). Penanaman
Jarak
tanamn untuk tanaman kopi pada dasarnya disesuaikan dengan kemiringan tanah
dengan tata tanam untuk lahan dengan kemiringan tanah kurang dari 15% tiap klon
ditanam dengan lajur sama, berseling dengan klon ini. Kemiringan tanah lebih
dari 15% tiap klon diletakkan dalam satu teras, diatur dengan jarak tanam sesuai
lebar teras. Hal ini untuk mengantisipasi jika kemudian hari dilakukan
penyulaman, selain memudahkan penenlusuran klon jua tidak mengubah imbangan
komposisi klon.
4). Pemupukan
Pemupukan
ini bertujuan untuk menjaga daya tahan tanaman kopi, meningkatkan produksi dan
mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi. Pemupuka dilakukan dengan
tepat waktu, dosis dan jenis pupuk serta cara pemberiannya. Hal tersebut
bergantung pada jenis tanah, iklim dan umur tanaman kopi. Pupuk dapat
diletakkan sekitar 30-40 cm dari batanag pokok dan untuk dosis pemupukan
biasanya menyesuaikan umur tanaman kopi.
5). Pemangkasan
Pemangkasan
yang dilakukan pada tanaman kopi mempunyai manfaat dan fungsi yakni agar pohon
tetap rendah sehingga mudah dalam perawatannya, agar bisa tumbuh dan membentuk
cabang-cabang yang baru, mempermudah masuknya cahaya dan mempermudah
mengendalikan hama dan penyakit. Pemangkasan dapat dilakukan pada saat panen
bersamaan untuk menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif yaitu cabang liar
maupun cabang yang sudah tua.
Pemangkasan dilakukan pada cabang yang tidak prosuktif guna untuk unsur hara
yang diberikan dapat tersalur kepada cabang-cabang yang produktif. Secara
morfologi buah kopi akan berbuah pada percabangan yang banyak, sehingga pemangkasan
tidak hanya untuk memperbanyak percabangan, tetapi juga memperbanyak hasil buah
kopi.
6). Penaungan
Penaungan
dibagi menjadi dua bagian yaitu; penaungan sementara dan penaungan tetap.
Penaungan sementara dilakukan pada awal musim hujan dengan perlakuan yang baik
dan rapi supaya tidak rimbun. Pemangkasan pada tanaman naungan agar cahaya
matahari dapat masuk dan merangsang pembentukan pembungaan kopi. Penaungan tetap diusahakan pada percabangan
bagian bawah 1-2 meter di atas pohon kopi dan dilakukan pemangkasan secukupnya.
Tanaman penaung seperti pada pohon leguminosa dan pohon lamtoro yang dapat
mengikat N pada akar-akarnya (memperkaya kandungan N tanah melalui daun-daun
yang gugur). Pengelolaan tanaman naungan dengan cara pemangkasan dapat berpengaruh
bagi tanaman kopi dengan tujuan pengelolaan naungan, memberi cukup cahay
matahari, mempermudah peredaran udara dan mengurangi kelembapan udara yang
tinggi selama musim hujan. Semakin tinggi tanaman kopi semakin tinggi juga
tanaman naungan itu, maka cabang pada tanaman naungan yang berada dibawah harus
dipangkas.
7). Pengendalian Hama dan Penyakit
Akibat turunnya produktivitas kopi karena adanya beberap faktor, antara lain, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pada OPT terdapat tiga jenis utama yang mengganggu dan menyerang tanaman kopi yaitu hama (Hama Penggerek Buah Kopi atau PBKO), nematoda parasit (Pratylenchus coffea) dan penyakit (Penyakit Karat Daun Kopi). Rendahnya produksi kopi disebabkan sulitnya pengendalian hama dan penyakit yang terus menerus menyerang walaupun sudah digalakkan kegiatan untuk pemberantasan hama dan penyakit, maka dari itu pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kopi perlu dilakukan secara teratur dan dan benar agar produksi dan produktivitas kopi mengalami peningkatan dan hasil yang diperoleh akan baik secara kualitas maupun kuantitas produksi kopi.
8). Panen dan Pengolahan
Panen
dilakukan pada saat buah kopi sudah masak yaitu dengan melakukan pemetikan.
Pemanenan buah kopi yang umumnya berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun yang mana
pada buah kopi itu sudah mengalami perubahan warna kulit buah, adapun warna
yang terdapat pada buah kopi yakni; buah kopi yang berwarna hijau tua berarti
buah kopi yang masih muda, berwarna kuning adalah setengah masak dan jika warna
buah kopi sudah merah maka buah kopi menunjukkan buah sudah masak penuh. Waktu
untuk pemanenan buah kopi terkadang hanya memperkirakan sendiri, kemudian untuk
mendapatkan mutu hasil yang tinggi petani harus meakukan pemetikan dengan
kondisi buah kopi yang masak penuh.
Cara Pengolahan Kopi
Pengolahan terdapat dua cara yaitu; cara basah dan cara semi basah,.
- Tahapan pengolahan kopi dengan cara basah adalah sebagai berikut; panen -pengupasa kulit kopi HS – sortasi biji kering – pengeringan – pencucian – fermentasi – pengupasa kulit buah merah – sortasi buah – pengemasan dan penyimpanan.
- Tahapan pengolahan kopi dengan cara semi basah yaitu; Panen pilih - sortasi buah – pengupasa kulit buah merah –fermentasi + pencucian lendir – penjemuran – 1-2 hari, KA 40 % - pengupasan kuit cangkang – penjemuran biji sampai KA 11-13 % - sortasi dan pengemasan – penyimpanan dan penggudangan.
Sangat membantu untuk tugas
ReplyDeleteMantapu jiwaaa
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteMapan
ReplyDelete