CARA DAN MACAM UJI BENIH PADI YANG BAIK

CARA DAN MACAM UJI BENIH PADI YANG BAIK



Benih merupakan salah satu biji yang telah mendapatkan perlakuan khusus dan berasal dari tanaman itu sendiri yang bertujuan untuk memperoleh tanaman selanjutnya.  Benih pada umumnya berasal dari biji hanya saja bila dijual harga antara benih dan biji sangatlah berbeda, karena pada dasarnya biji telah mendapat perlakuan perlakuan terlebih dahulu berupa zat atau bahan bahan terutama yang menunjang agar biji menjadi benih yang lebih baik. Penanaman benihpun berbeda dengan biji yang hanya untuk dikonsumsi (Pitojo, 2003).

           Menurut ajaz and Hussain, (2015), Benih juga dapat di klasifikasikan menjadi beberapa, yakni benih penjenis (BS), benih dasar(BD) , benih pokok (BP). Benih penjenis merupakan benih yang dihasilkan dari perbanyakan benih itu sendiri, misalkan seperti ditananam dan di dibudidayakan agar memperoleh benih dengan kualitas yang sama. Benih dasar merupakan benih keturunan yang dihasilkan dari benih penjenis yang masih berada dibawah pengawasan balai sertifikasi benih atau lembaga yang berwenang, sedangkan untuk Benih pokok sendiri merupakan benih keturunan dari benih dasar ataupun benih penjenis, jadi dapat dikatakan bahwasanya benih penjenis, benih dasar, dan benih pokok masih kedalam satu keturunan.

Macam-macam uji kesehatan benih antara lain:

a.    Pemeriksaan biji kering (Dry seed eximination)

Dengan metode ini sejumlah benih diperiksa secara kering, apakah tercampur dengan kotoran-kotoran seperti sisa-sisa tanaman, sklerotia, galls, insekta dan lain-lain. Selain itu diperhatikan pula suatu gejala atau tanda-tanda penyakit pada benih, seperti tubuh buah cendawan, miselia, spora dan lain-lain. Dapat juga dideteksi dari gejala penyakitnya kerusakan mekanis yang dapat menyebabkan kebusukan pada benih atau kecambah mulai dari bercak biji, perubahan warna, dan bernas tidaknya biji. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan stereomikroskopis (perbesaran 50-60 kali) atau dengan menggunakan kaca pembesar. Kelebihan metode ini adalah kotoran dalam biji kering dapat ditemukan. Terdapat juga kelemahan dalam metode ini,yaitu jika biji yang diujikan adalah biji basah maka sulit untuk melakukan pengujian menggunakan metode ini.

b.    Pencucian biji 

Biji direndam dengan air dalam suatu tempat kemudian sejumlah biji dalam air digoyang goyangkan dalam waktu tertentu yaitu (20–30 menit). Air cucian dapat langsung diamati dengan mikroskop, atau disentrifugal dulu baru diamati. Cara ini dapat digunakan untuk mendeterminasi jamur yang melekat atau yang tumbuh pada permukaan biji, seperti : Piricularia sp, Drechlera sp, Fusarium sp, Alternaria sp, dsb. Melalui cara tersebut diketahui kontaminasi yang berada dipermukaan biji atau spora yang dihasilkan oleh jamur yang telah menginfeksi biji. Kelebihan  metode ini adalah baik biji kering maupun basah dapat menggunakan metode ini yang digunakan untuk mendeterminasi jamur yang melekat dan juga dibutuhkan biaya yang murah. Kekurangan metode ini adalah apabila biji yang diamati banyak, maka akan membutuhkan waktu yang lama.

c. Cara inkubasi 

i) Pengujian dengan metode kertas

Pengujian dengan metode kertas didasarkan pada pertumbuhan inokulum dan kecambah. Dengan cara ini dapat dilihatnya berbagai macam patogen yang menyerang benih. Pengamatan terhadap benih dan kecambah dilakukan setelah diinkubasikan pada medium kertas.

ii) Pengujian dengan metode agar

Pengujian dengan menggunakan metode agar lebih didasarkan pada pertumbuhan inokulum. Untuk keperluan media biasa dipergunakan Maltose Extract Agar (MEA) atau Potato Dextrose Agar (PDA).

iii) Pengujian dengan batu bata,tanah,pasir dsb.

Pengujian dengan batu bata,tanah,pasir ini dilakukan atas dasaran utuk mendapatkan gambaran yang sesungguhnya.

iv) Metode Growing on test

Metode Growing on test ini didasarkan kepada pertumbuhan tanaman setelah melewati masa kecambahnya dengan memperlihatkan gejala penyakit.

Kelebihan dari cara inkubasi adalah terdiri dari beberapa cara sehingga memudahkan pengujian agar sesuai dengan apa yang ingin diuji. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan  biaya yang banyak.


METODE UJI BENIH PADI

Metode yang digunakan dalam pengamatan uji benih yang dilakukan di jubung adalah metode pengamatan biji kering. Berdasarkan hasil pengamatan pengujian kesehatan biji diperoleh data sebagai berikut :

1.    Dari 100 biji atau gabah yang diuji terdapat 95  biji yang bernas dan 5 biji padi tidak bernas (tidak tenggelam). Dalam hitungan persentase 95% biji bernas dan 5% sisanya biji tidak bernas. Suatu biji dikatan bernas tidaknya dapat dilakukan dengan perendaman, di mana benih yang bernas akan tenggelam dalam air dan sebaliknya.

2.    Parameter warna biji  terdapat 5 atau 5% dari 100 biji tersebut yang berwarna seragam yaitu kuning cerah dan sisanya 5 atau 5% berwarna coklat kehitam-kehitaman. Parameter warna  bisa menunjukkan mutu yang dimiliki oleh suatu benih. Benih yang mempunyai kualitas baik biasanya berwarna cerah dan terang sesuai dengan warna aslinya. Sebaliknya,benih yang terkontaminasi patogen atau tidak terkendali akan menunjukkan warna kusam dan tidak sesuai dengan aslinya.

3.    Terdapat 5 atau 5% biji padi dalam kondisi bercak kehitam-kehitaman.

4.     Dari 100 biji padi yang diuji tidak ditemukan biji yang mengandung kotoran, jamur dan juga sklerotia.

Dari hasil pengamatan pengujian kesehatan biji yang diamati bisa dikatakan baik,karena benih yang dalam kondisi baik yaitu 75% biji dan lebih dari setengah persentase keseluruhan.

Comments

  1. mau nanya nih,, uji benih itu apakah dapat diberlakukan untuk tanaman lainnya ?

    ReplyDelete

Post a Comment