MANAJEMEN BISNIS STRATEGI DAN INVESTASI

 

MANAJEMEN STRATEGIK BISNIS UD. KOPLAK FOOD DI KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER

 

Mukhammad Abdan Fadholy1, Riska Lujeng Fitrianti2, Andri Tri Wahyudi3, Ajeng Sakina4

Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

 

BAB 1. PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

       Menurut Irmayani dkk. (2018), pembangunan sektor pertanian perlu melibatkan intervensi pemerintah, petani serta stakeholder terkait agar mampu mencapai sasaran dengan rencana strategis yang dilakukan. Pentingnya rencana strategis tersebut perlu di kelola dengan tepat berdasarkan manajemen strategik pada lingkup pertanian. Manajemen strategik merupakan seni dan ilmu pengetahuan tentang penerapan strategi dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan hingga evaluasi kegiatan usaha. Tujuan dari penerapan manajemen strategik adalah untuk mencapai keberhasilan perusahaan jangka panjang dengan pengoptimalan laba dan pertumbuhan usaha serta mencapai posisi keunggulan dari para pesaing. Proses dalam manajemen strategik tersebut digunakan untuk melihat dan meramalkan kondisi lingkungan dan struktur persaingan yang relatif berubah dengan sumber daya, kapabilitas dan kompetensi perusahaan yang terus berkembang. Jika dalam melakukan proses manajemen mengalami kegagalan, maka hal tersebut tidak dapat disebut manajemen strategik (Nazarudin, 2018).

       Menurut Sugiyanto (2017), langkah awal sebelum menentukan strategi yang tepat dalam pertahanan maupun pengembangan usaha bidang agribisnis, yaitu dengan identifikasi adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Analisis faktor internal terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis faktor ekternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Analisis faktor-faktor tersebut disebut dengan analisis SWOT. Berikut gambaran dari matriks SWOT.

Gambar 1. Matriks Analisis SWOT

Analisis SWOT sering sekali digunakan dalam menentukan strategi perusahaan atau bagi sebuah usaha. Hal tersebut dikarenakan mudahnya proses dalam analisis SWOT serta analisis ini dipercaya mampu memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman (Fauzi dkk., 2016).

       Agroindustri merupakan salah satu upaya pengembangan bidang pertanian yang mampu meningkatkan tingkat keterampilan SDM dan pendapatan masyarakat serta petani. Salah satu komoditas pertanian yang memiliki prospek pengembangan serta pasar yang potensial adalah salak. Sering kali pengolahan salak terletak pada daging buahnya. Namun, biji dari salak ternyata mampu diolah untuk menjadi produk yang bernilai tambah. Agroindustri pertama di Jember yang mencakup pengolahan biji salak menjadi minuman sejenis kopi, yaitu UD. Koplak Food yang berada di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Munculnya usaha tersebut akan semakin meningkatkan persaingan bagi usaha minuman sejenis kopi di Kabupaten Jember. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi UD. Koplak Food agar dapat berkomunikasi dengan konsumen secara baik. Strategi manajemen bisnis juga perlu didasari dalam mengidentifikasi faktor-faktor (internal dan eksternal) yang mempengaruhi agar meminimalisir adanya ketidakselarasan dalam pencapaian tujuan (Putri dan Kuntadi, 2018).

1.2  Rumusan Masalah

       Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut dapat kita ketahui bahwasanya terdapat 3 rumusan permasalahan yang akan dibahasa, yaitu :

1.        Apa visi, misi, tujuan dan sasaran UD. Koplak Food yang dilakukan?

2.        Strategi apa yang dilakukan UD. Koplak Food untuk dapat bertahan dan mengembangkan usaha?

3.        Apa saja kondisi lingkungan internal yang menentukan UD. Koplak Food ?

4.        Apa saja Kondisi lingkungan eksternal yang menentukan UD. Koplak Food ?



BAB 2. PEMBAHASAN

 

2.1  Gambaran Umum Usaha

       UD. Koplak Food berdiri sejak 1 Januari 2015 dengan usaha berskala rumah tangga. Pemilik dari UD. Koplak Food yaitu Muhammad Bustomy dengan modal awal sekitar Rp. 11.000.000. Usaha tersebut bergerak di bidang makanan dan minuman yang ada di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Bahan baku olahan yang kemudian dijadikan makanan, yaitu tape dan bahan baku olahan untuk produk minuman, yaitu biji salak. Latar belakang dari berdirinya usaha tersebut adalah melimpahnya produksi salak. Berdasarkan hal tersebut UD. Koplak Food mengolah biji salak menjadi minuman sejenis kopi agar dapat mengurangi kerusakan salak yang belum sempat dikonsumsi dan meningkatkan pendapatan. Jumlah tenaga kerja yang berada di UD. Koplak Food berjumlah 8 orang yang terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, 3 orang bagian produksi, pengemasan dan pemasaran. Berikut bagan struktur organisasi dari UD. Koplak Food.


Gambar 2. Struktur Organisasi UD Koplak Food


       UD. Koplak Food sudah terdaftar dengan nomor ijin usaha (SKU) 518/3207/410/2016 dan memiliki ijin dari pemerintah setempat dengan nomor SIUP yang terdaftar, yakni S80/08/3599/120037/2003/2018. Agroindustri minuman kopi biji salak  juga sudah memiliki ijin usaha, yakni P-IRT No. 2143509130263-20. Berdasarkan hasl tersebut terbukti bahwasanya usaha dari UD. Koplak Food sudah berbadan hukum sehingga konsumen lebih terpercaya untuk melakukan pembelian. Dalam menjalankan usahanya tersebut yang sudah legal diperlukan adanya visi dan misi. Visi dari UD. Koplak Food, yaitu mewujudkan usaha agroindustri yang memberdayakan dan memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di Kabupaten Jember. Misi dari UD. Koplak Food, yaitu :

1.   Mengembangkan inovasi-inovasi pada produk yang terdiri dari komoditi salak, tape dan kopi di Kabupaten Jember.

2.  Bersinergi dengan instansi, usaha kreatif mandiri dan usaha-usaha lainnya (menjadi tempat eduwisata).

3.       Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa operasional yang maksimal.

4.       Mengkreasikan makanan dan minuman dengan bahan baku lokal asli dari Kabupaten Jember.

Pangsa pasar atau sasaran dari UD. Koplak Food masih mencakup masyarakat sekitar Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember dengan harga produk kopi biji salak sebesar Rp. 20.000/pack. Konsumen berasal dari Kabupaten Jember  sekitar 74,54% dan melakukan pembelian di Pusat Oleh-Oleh Primadona Kampus sekitar 27,27% (Putri dan Kuntadi, 2018). Namun, permintaan pasar terhadap produk kopi biji salak tidak terlalu tinggi karena produk tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. UD. Koplak Food memasok bahan baku dari pemasok di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember dan di Lumajang. Berdasarkan permasalahan sistem manajemen yang masih sederhana tersebut perlu adanya strategi untuk menciptakan kondisi stabil bahkan berkembang.

 

2.2  Strategi Bertahan dan Pengembangan

       Menurut Wijaya et al (2017) strategi berdasarkan perspektif dapat didefinisikan sebagai program yang direncanakan untuk menentukan dalam pencapaian tujuan dan implemetasi misi suatu perusahaan. Setiap usaha pasti memiliki strategi sendiri untuk memenangkan persaingan pasar, sehingga strategi yang dimiliki harus terus dikembangkan. Strategi pengembangan merupakan suatu tanggungjawab perusahaan yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas dalam memenangkan persaingan pasar.

         UD. Koplak Food memiliki beberapa strategi dalam bertahan dan pengembangan usahanya, yaitu terdiri dari penyediaan bahan baku, proses produksi, dan pemasaran. Strategi ini tidak lain untuk menjalankan tujuan yang sudah direncana sebelumnya dalam visi dan misi usaha. UD. Koplak Food dalam kegiatan penyediaan bahan baku produk Koplak (Kopi Biji Salak) didapat secara langsung dari kebun sendiri. Strategi bertahan yang dilakukan oleh UD. Koplak Food dalam penyediaan bahan baku yaitu dengan memanfaatkan semaksimal mungkin dari hasil kebunnya sendiri, karena biji buah salak merupakan bahan yang memiliki ketahan yang cukup lama dari pada buahnya, sehingga dalam mepertahankan kebutuhan bahan baku dapat dikendalikan. UD. Koplak Food dalam pengembangan bahan baku yaitu dengan memilih kualitas terbaik. Strategi pengembangan dalam penyediaan bahan baku bila mengalami kekurangan mas Bustomy selaku pemilik usaha bekerjasama dengan petani sekitar, sehingga tidak berpengaruh terhadap kegitan produksi dan memilih biji salah dengan kualitas yang terbaik.

       Strategi bertahan dalam kegiatan produksi yang dilakukan UD. Koplak Food untuk saat ini sudah dapat menghasilkan beberapa inovasi produk yang sudah dijual, yaitu Koplak (kopi biji salak), dodol salak, kripik salak, kurma salak, kripik tape dan semprong tape. Strategi pengembangan yang dilakukan dalam kegiatan produksi yaitu dapat menciptakan inovasi baru, sehingga dengan meniciptakan inovasi baru usaha akan semakin berkembang dan dapat sejalan dengan visi perusahaan, yaitu mewujudkan usaha agroindustri yang memberdayakan dan memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di Kabupaten Jember.

       Strategi bertahan yang dilakukan oleh UD. Koplak Food untuk saat ini melakukan pemasaran secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung terdapat dua aliran yaitu dari produsen ke konsuemn dan dari produsen ke otlet kemudian ke konsumen, sedangkan strategi tidak langsung yaitu dengan menjual produk secara online, seperti blogspot, facebook dan Instagram. UD. Koplak Food dalam strategi pengembangan lebih mengarah kepada kesediaann di pasar, selain itu dengan melakukan kegiatan promosi produk dengan menawarkan kandungan dan desain yang menarik.  

       Strategi bertahan dan pengembangan UD. Koplak Food diatas merupakan strategi yang sangat berpengaruh kepada keberlanjutan usaha. Data strategi tersbut merupakan data dasar untuk mengetahui faktor internal dan ekternal dari UD. Koplak Food, sehingga didapat strategi pengembangan yang tepat pada usaha tersebut

 

2.3  Faktor Internal UD. Koplak Food

Setiap perusahaan yang ada perlu memiliki visi, misi, serta tujuan yang akan menjadi landasan dari perusahaan tersebut. Visi, misi, dan tujuan ini sifatnya sangat fundamental sehingga para stakeholder perlu membuat strategi – strategi yang relevan agar visi, misi, serta tujuan tersebut dapat tercapai. Pada saat penyusunan stategi, stakeholder perlu memperhatikan faktor internal serta eksternal  yang ada pada perusahaan, sehingga kebijakan strategi yang diambil dapat relevan dengan kondisi dari perusahaan. UD. Koplak Food sebagai perusahaan agroindustri tentu melakukan penyusunan strategi guna menjaga keberlanjutan usahanya, salah satu faktor yang perlu diperhatikan ialah faktor internal. Faktor interal merupakan faktor – faktor yang lahir dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Berikut merupakan faktor internal dari UD. Koplak Food :

Kekuatan (Strength) :

1.    Kapasitas produksi kopi salak meningkat

2.    Peralatan produksi yang digunakan cukup modern

3.    Bahan baku yang digunakan berkualitas

4.    Sumber daya manusia mudah diperoleh

5.    Karyawan memiliki pengalaman sesuai dengan bidangnya

Kelemahan (Weakness) :

1.    Varian rasa produk hanya sedikit

2.    Belum memiliki outlate sendiri

3.    Modal terbatas

Berdasarkan faktor – faktor internal yang dimiliki oleh UD. Koplak Food, kekuatan yang dimiliki lebih dominan dibandingkan dengan kelemahan yang dimiliki, meskipun keterbatasan modal menjadi salah satu kelemahan yang berpotensi menghambat keberlanjutan usaha. Oleh karena itu, perumusan strategi dari UD. Koplak Food harus memperhatikan setiap poin dari faktor internal yang dimiliki, sehingga strategi tersebut dapat lebih menonjolkan kekuatan serta mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh UD. Koplak Food.

 

2.4  Faktor Eksternal UD. Koplak Food

Faktor lain yang perlu diperhatikan pada saat menyusun strategi pada perusahaan ialah faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor – faktor yang berasal dari luar perusahaan tersebut. Faktor ekternal perusahaan terdiri atas peluang dan ancaman. UD. Koplak Food dalam penyusunan strategi juga mempertimbangkan aspek – aspek eksternal dari perusahaan, sehingga UD. Koplak Food dapat menghindari ancaman yang ada serta dapat memanfaatka peluang agar meningkatkan keuntungan perusahaan. Berikut merupakan faktor eksternal dari UD. Koplak Food :

Peluang (Opportunities) :

1.    Respon positif masyarakat terhadap produk kopi biji salak

2.    Dukungan pemerintah setempat terhadap UD. Koplak Food

3.    Memiliki mitra sebagai pemasok bahan baku

Ancaman (Threats) :

1.    Harga bahan baku fluktuatif

2.    Adanya pesaing dari produk sejenis

Berdasarkan peluang dan ancaman yang dimiliki oleh UD. Koplak Food, posisi yang dimiliki oleh perusahaan sudah cukup kuat karena respon positif diberikan oleh masyarakat dan juga pemerintah. Adanya pesaing dari produk sejenis juga perlu dipertimbangkan ketika penyusunan strategi, karena dengan pemilihan strategi yang tepat akan menjadikan UD. Koplak Food ini menjadi lebih unggul dari perusahaan pesaing.

 

MATRIKS SWOT

 

 

 

 


Faktor Internal

 

 

 

 

 

 

 

Faktor Eksternal

KEKUATAN (S)

 

1.    Kapasitas produksi kopi salak meningkat

2.    Peralatan produksi yang digunakan cukup modern

3.    Bahan baku yang digunakan berkualitas

4.    Sumber daya manusia mudah diperoleh

5.    Karyawan memiliki pengalaman sesuai dengan bidangnya

KELEMAHAN (W)

 

1.    Varian rasa produk hanya sedikit

2.    Belum memiliki outlate sendiri

3.    Modal terbatas

 

PELUANG (O)

 

1.     Respon positif masyarakat terhadap produk kopi biji salak

2.     Dukungan pemerintah setempat terhadap UD. Koplak Food

3.     Memiliki mitra sebagai pemasok bahan baku

Strategi S – O

 

1.    Memperluas pemasaran produk kopi biji salak (S1, S3, O1, O2)

2.    Meningkatkan kapasitas produksi secara konstan (S2, S4, S5, O1, O2)

Strategi W – O

 

1.    Menambah varian rasa dari produk (W1, O1, O3)

ANCAMAN (T)

 

1.      Harga bahan baku fluktuatif

2.      Adanya pesaing dari produk sejenis

 

Strategi S – T

 

1.    Maningkatkan promosi dari produk (S5, T2)

Strategi W – T

 

1.      Melakukan kemitraan dengan lembaga keuangan setempat (W3, T2)


BAB 3. PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

            UD. Koplak Food adalah usaha berskala rumah tangga bergerak di bidang makanan dan minuman yang ada di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Produk dari UD. Koplak Food yaitu Koplak (kopi biji salak), dodol salak, kripik salak, kurma salak, kripik tape dan semprong tape. Strategi yang dilakukan oleh UD. Koplak Food yaitu diantaranya strategi penyediaan bahan baku, strategi proses produksi, strategi pemasaran, dan strategi bertahan dengan melakukan pengembangan produk. Berikut merupakan faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dari UD. Koplak Food :

Kekuatan (Strength) :

1.      Kapasitas produksi kopi salak meningkat

2.      Peralatan produksi yang digunakan cukup modern

3.      Bahan baku yang digunakan berkualitas

4.      Sumber daya manusia mudah diperoleh

5.      Karyawan memiliki pengalaman sesuai dengan bidangnya

Kelemahan (Weakness) :

1.      Varian rasa produk hanya sedikit

2.      Belum memiliki outlate sendiri

3.      Modal terbatas

Peluang (Opportunities) :

1.      Respon positif masyarakat terhadap produk kopi biji salak

2.      Dukungan pemerintah setempat terhadap UD. Koplak Food

3.      Memiliki mitra sebagai pemasok bahan baku

Ancaman (Threats) :

1.      Harga bahan baku fluktuatif

2.      Adanya pesaing dari produk sejenis

 

3.2  Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan pada UD. Koplak Food di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, perlu dilakukan beberapa hal yaitu :

1.      Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadikan kegiatan manajemen strategik bisnis pada UD. Koplak Food sebagai sumber referensi penelitian.

2.      Bagi pemilik usaha, diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi  manajemen strategik bisnis pada UD. Koplak Food serta sebagai informasi dalam mengembangkan usaha kedepan.

3.      Bagi pemerintah, diharapkan dalam mempertimbangan peraturan serta kebijakan pengembangan UD. Koplak Food di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember.



DAFTAR PUSTAKA

 

Fauzi, D., Baga, L., M., dan Tinaprilla, N. 2016. Strategi Pengembangan Agribisnis Kentang Merah di Kabupaten Solok. AGRARIS, 2 (1) : 87–96.

 

Irmayani, A., Ilsan, M., Rosada, I., Ilmi, N., dan Ansyari. 2018. Strategi Pengembangan Beras Beraroma “Pulu Mandoti” Berbasis Agribisnis di Kabupaten Enrekang. Prosiding Konferensi Nasional : 188 194.

 

Nazarudin. 2018. Manajamen Strategik. Palembang. CV. Amanah.

 

Putri, A., A., C., dan Kuntadi, E., B. 2018. Pemasaran Agroindustri Kopi Biji Salak di Kabupaten Jember. Seminar Nasional Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember : 221 231.

 

Sugiyanto, E., K. 2017. Strategic for Creative Industry: Internal and External Environmental Reviews. Dinamika Sosial Ekonomi, 6 (1) : 45 57.





Dosen Pengampu : Dr. Luh Putu Suciati, S.P., M.Si

 

Comments